Senin, 05 Maret 2012

PERNIKAHAN

Arti Definisi Pengertian Perkawinan/Pernikahan Dan Dasar Tujuan Nikah/Kawin Manusia

Wed, 19/11/2008 - 3:18pm — godam64
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pengertian pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pernikahan dianggap sah apabila dilakukan menurut hukum perkawinan masing-masing agama dan kepercayaan serta tercatat oleh lembaga yang berwenang menurut perundang-undangan yang berlaku.
Perkawinan adalah salah satu bentuk ibadah yang kesuciannya perlu dijaga oleh kedua belah pihak baik suami maupun istri. Perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia sejahtera dan kekal selamanya. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena menikah / kawin adalah sesuatu yang sakral dan dapat menentukan jalan hidup seseorang.
Dasar dan Tujuan Pernikahan Menurut Agama Islam :
A. Dasar Hukum Agama Pernikahan / Perkawinan (Q.S. 24-An Nuur : 32)
"Dan kawinlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan mereka yang berpekerti baik. Termasuk hamba-hamba sahayamu yang perempuan."
B. Tujuan Pernikahan / Perkawinan (Q.S. 30-An Ruum : 21)
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."
http


Pacaran itu apa sih ?
Pacaran itu diidentifikasi sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dasar saling menyukai antara lawan jenis.
Sebelum menjelaskan pandangan Islam mengenai pacaran,  perlu dijelaskan bahwa ada tiga kemungkinan pacaran yang dimaksudkan, yaitu:
1.    Hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, dalam hubungan itu mereka sering berduaan, dan melakukan kontak jasmani berupa ciuman atau semacamnya.
2.    Hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, dalam hubungan itu mereka sering berduaan, namun tetap menjaga agar tidak terjadi kontak badan, seperti ciuman dan semacamnya.
3.    Hubungan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan muhrim, tetapi selalu menjaga agar mereka tidak berduaan apalagi melakukan kontak badan dalam bentuk apapun.
Harus di sadari oleh kita semua semua bahwa Memiliki Rasa Cinta Adalah Fitrah dari Allah SWT, namun jangan sampai kita mengumbar rasa cinta kita dengan seenaknya saja.
Betulkah di dalam Islam ada yang namanya pacaran ?
Islam menghalalkan pernikahan, bahkan dinyatakan sebagai sunnah. Akan tetapi Islam melarang keras perzinahan. Bukan hanya perzinahan, akan tetapi yang mendekati perzinahan pun dilarang oleh Islam. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat al-Isra':32.

Menurut fauzil

Menurut Muhammad Fauzil Adhim , pakar pernikahan dan parenting , hubungan suami dan istri dalam islam bukan berlandasan kepada
 
keajiban ( misalnya , bakti istri pada suami ). Tapi apapun yang dilakukan suami atau istri terhadap pasangannya adalah dalam rangka ketaatan kepada Allah s w t .
Dengan kata lain , intinya adalah hubungan yang lebih tulus semata mata karena Allah dan bukan karena sesuatu yang bisa dibeli dengan uang ( tidak bersifat transaksional ).
Misalnya , kalau kita bisa melakukan yang lebih baik kepada pasangan kita , kenapa tidak . Karena orientasinya adalah mencari ridho Allah atau mengharapkan pahala dari Allah . Dan bukan mengharapkan balasan yang lebih baik dari pasangan kita . Jika kemudian ia ternyata membalas kebaikan kita dengan yang lebih baik lagi , maka itu merupakan sunnatullah .
Menurut Fauzil ( mantan dosen psikologi UII jogyakarta ) , yang membuat pernikahan bahagia adalah karena orientasi pernikahan yang kuat . Semakin kuat orientasinya, semakin besar peluang pernikahan itu bertahan lama dan bahagia .
Sebaliknya, pernikahan yang dilandasi oleh harapan harapan akan menimbulkan masalah dan mendatangkan kekecewaan . Misalnya seorang laki laki yang menikahi perempuam berjilbab yang juga seorang muslim aktivis , kata Fauzil .Ketika  ia hendak shalat tahajjud , ternyata istrinya sulit dibangunkan . Kalau pernikahannya dilandasi harapan , maka ia akan kecewa karena tidak sesuai dengan yang ia harapkan .
Namun kalau pernikahannya berangkat dari orientasi ketaatan kepada Allah , semua itu indah saja
Menurut Fauzil , Ketaatan kepada Allah tidak harus mengabaikan hak hak yang bersifat fisik . Misalnya , kecantikan ,pakaian dan sebagainya perlu diperhatikan sebagai bahagian dari bentuk ketaatan kepada Allah . Sebaliknya , suami berpenampilan rapi , mengenakan pakaian bagus , dan memakai parfum yang disukai oleh istri .
Akhirnya , keindahan dan kebahagian pernikahan akan tercapai bila pola hubungan suami istri  itu seimbang , tegas Fauzil . Suami tahu akan hak istri , dan istri tahu akan hak suami . Masing masing juga tahu dan sadar akan  kewajibannya sebagai suami atau istri.  .
Dengan kata lain , sebuah pernikahan yang bahagia adalah jika suami berorientasi memenuhi hak istri dan melaksanakan kewajibannya sebagai suami . Dan sebaliknya . Insya Allah . 
Diterbitkan di: Juli 03, 2008

Kamis, 01 Maret 2012

PENGERTIAN DAN TUJUAN PEMBELAJARAN TEMATIK

Nama  ; Qurotul Akyunin
NIM     : 210609001
Prodi   : PGMI A


PENGERTIAN DAN TUJUAN PEMBELAJARAN TEMATIK

A.Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik atau pembelajaran terpadu adalah suatu konseppembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikanpengalaman yang bermakna pada anak. Dalam model ini, guru pun harusmampu membangun bagian keterpaduan melalui satu tema.Pembelajaran tematik sangat menuntut kreatifitas guru dalam memilihdan mengembangkan tema pembelajaran. Tema yang dipilih hendaknyadiangkat dari lingkungan kehidupan peserta didik, agar pembelajaran menjadihidup dan tidak kaku. Demikian halnya pembelajaran menjadi ilustrasi dancontoh-contoh yang menarik dalam pembelajaran.10 Dalam pembelajaran iniguru harus bisa memiliki pemahaman yang luas tentang tema yang akan dipilih dalam mata pelajaran. Sehingga saling berhubungan antara satu denganyang lainnya. Karena pembelajaran tematik ini merupakan suatu pembelajaranyang menggabungkan antara materi pelajaran dengan pengalaman belajar. Disamping itu guru harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkanprogram pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya, peralatan yangdiperlukan untuk pelaksana an be l aj a r ha r u s s u d ah t e r s edia, baik di lingkungansekolah maupun di luar.[1]
Definisi lain mengatakan, Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema “Air” dapat ditinjau dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia, dan matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti IPS, bahasa, dan seni. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Unit yang tematik adalah epitome dari seluruh bahasa pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk secara produktif menjawab pertanyaan yang dimunculkan sendiri dan memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatan secara alamiah tentang dunia di sekitar mereka. [2]
Pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran yang diterapkan bagi anak kelas awal sekolah dasar. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar,  konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan Pembelajaran tematik.
Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat  memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).
Dengan tema diharapkan akan  memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
1)  Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;
3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
5) Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas;
6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat  berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;
7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan,  waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.[3]
B. Tujuan Pembelajaran Tematik
Sebelum kita mengetahui tujuan pembelajaran tematik, maka kita pelajari dulu tentang tujuan pemberian tema yang diantaranya adalah:
1.    Menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh
2.    Memperkaya perbendaharaan kata anak
3.    Pemilihan tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak,sederhana, serta menarik minat anak.
4.    Mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.
5.    Memudahkan anak untuk memusatkan perhatian pada satu tema.
6.    Anak dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai bidang pengembangan.
7.    Pemahaman terhadap materi lebih mendalam dan berkesan.
8.    Belajar terasa bermanfaat dan bermakna.
9.    Anak lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata.
10. Dapat menghemat waktu karena bidang pengembangan disajikan terpadu.
Setelah kita mengetahui tujuan pemberian tema, maka kita dapat mengetahui / memahami tentang tujuan pembelajaran tematik. Tujuan pembelajaran tematik ialah :
1.     meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih bermakna.
2.    Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan memanfatkan informasi.
3.    Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4.    Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.[4]

■■■■■■■   SEMOGA BERMANFAAT ■■■■■■■

DAFTAR PUSTAKA

4. http://weningprobosiwi.wordpress.com/2011/09/20/tujuan-dan-desain-pembelajaran-tematik-untuk-anak-usia-dini